Fenomena Resign Yang Terjadi di Perusahaan!

Fenomena Resign Yang Terjadi di Perusahaan!

Fenomena Resign-Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, kerap terjadi fenomena resign secara sepihak oleh anggota karyawan, di mana karyawan secara sukarela meninggalkan perusahaan secara tiba-tiba. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan seorang karyawan memutuskan untuk resign secara tiba- tiba diantaranya adalah kurangnya kesempatan pengembangan karir. Sebagian dari karyawan terkadang merasa terjebak dalam rutinitas tanpa adanya peluang untuk pertumbuhan karir bahkan mungkin cenderung mencari peluang baru, hal ini bisa disebabkan karena banyaknya beban kerja yang diberikan sehingga seorang karyawan tidak memiliki waktu untuk dapat mengembangkan bakat di dalam dirinya. Selain itu, lingkungan kerja yang tidak sehat seperti budaya kerja yang tidak baik antar karyawan, konflik interpersonal, atau ketidakpuasan terhadap manajemen yang dikelola oleh sebuah perusahaan juga dapat menjadi pemicu maraknya fenomena resign pada karyawan di perusahaan.

Selain karena lingkungan kerja yang tidak baik, serta kemungkinan pertumbuhan karir yang lambat pada karyawan, fenomena resign juga erat kaitannya dengan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Karyawan yang merasa terlalu terbebani oleh tuntutan pekerjaan tanpa mendapatkan dukungan yang cukup dari perusahaan untuk menjaga keseimbangan tersebut mungkin memutuskan untuk mencari alternatif yang lebih sesuai dengan nilai-nilai hidup mereka, ketimpangan antar kehidupan pribadi dan pekerjaan di kantor ini sering kali disebabkan karena ketidakmampuan seorang karyawan dalam mengatur waktu yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan nya, sehingga terkesan seolah tidak ada perbedaan antara kehidupan peribadi dan pekerjaan dikantor. 

Fenomena resign yang dilakukan oleh karyawan memberikan dampak dan resiko yang beragam pada pihak perusahaan. Risikonya tidak hanya dirasakan oleh karyawan yang bersangkutan tetapi juga oleh perusahaan itu sendiri. Kehilangan karyawan berpengalaman dapat merugikan produktivitas dan kualitas layanan. Selain itu, proses penerimaan karyawan baru dan pelatihan karyawan juga dapat memakan waktu dan sumber daya perusahaan. Dalam jangka panjang, resign berulang dapat menciptakan ketidakstabilan dalam struktur organisasi dan menurunkan moral karyawan yang bertahan. 

Untuk mengatasi kemungkinan dari risiko yang akan terjadi, perusahaan perlu mengadopsi strategi pengelolaan yang efektif. Ini termasuk meningkatkan komunikasi internal, memberikan peluang pengembangan karir yang jelas, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung. Selain itu, memahami kebutuhan karyawan dan memberikan halusinasi dalam hal keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi dapat membantu mengurangi tingkat risiko. Fenomena resign yang terjadi pada karyawan bukanlah masalah yang dapat dipandang secara sepele. Setiap perusahaan dipandang perlu untuk dapat memahami akar penyebab dari permasalahan yang terjadi, mulai dari melakukan evaluasi, manajemen pembagian beban kerja pada karyawan serta pemberian pelatihan dalam meningkatkan kemampuan soft skill pada karyawan, hal ini dapat dilakukan secara bertahap dan proaktif guna memberikan kenyaman bagi karyawan dan mengurangi dorongan untuk melakukan resign secara tiba-tiba.